Tunda Mudik Untuk Sementara Demi Kebaikan Bersama


Salah satu agenda di bulan ramadhan adalah merencanakan mudik ke kampung halaman. Biasanya di minggu terakhir ramadhan kami sudah mempersiapkan hal-hal yang perlu dipersiapkan selama perjalanan. Namun tahun ini berbeda. Karena adanya pandemi Covid-19 pemerintah secara resmi melarang masyarakat untuk mudik hingga 31 Mei mendatang. Larangan ini berlaku untuk kendaraan yang keluar masuk di wilayah-wilayah yang telah menerapkan PSBB, zona merah, dan wilayah aglomerasi yang telah ditetapkan PSBB. Larangan ini juga disertai sanksi berupa penjara paling lama satu tahun atau denda maksimal 100 juta.

Menurut WHO, Covid-19 merupakan virus yang mudah menular antar manusia sehingga mudik sangat rentan dengan resiko penularan virus ini. Selain itu fasilitas kesehatan di daerah tidak  kota. Bila fasilitas kesehatan di daerah tidak siap, bukannya dapat menangani pasien dengan cepat justru dapat menambah penyebarannya. Selama kegiatan mudik, tidak bisa dilakukan physical distancing karena sulit menjaga jarak satu sama lain sehingga kita tidak bisa membantu pemerintah menekan penyebaran Covid-19.

Kota kami sendiri termasuk zona merah di Jawa Tengah.  Terbanyak dari klaster Gowa, Sulawesi Selatan Hal ini membuat kami mempertimbangkan untuk menunda mudik hingga situasinya kembali memungkinkan untuk melakukan perjalanan.  Apalagi tujuan kami adalah mengunjungi orang tua yang sudah sepuh. Berbagai media memberitakan banyak kendaraan yang harus putar balik karena nekat mudik. Agar lebih tenang dan untuk kebaikan bersama, lebaran tahun ini kami memutuskan untuk di rumah saja. Memang ada yang berbeda, namun kami menggantinya dengan banyak berkomunikasi dengan keluarga dan semua memaklumi dengan kondisi yang terjadi sekarang ini. Semoga pandemi ini segera berlalu dan kita bisa berkumpul kembali dengan keluarga tercinta.

Komentar

Postingan Populer