Batik identik dengan warisan dan budaya Indonesia. Tahun 2009, UNESCO
telah menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan
dan nonbendawi (masterpieces of the oral and intangible heritage of
humanity) yang diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi. Ada
berbagai motif batik dan daerah penghasil batik seperti batik
pekalongan, batik troso Jepara, batik Solo, batik Yogyakarta, batik
Madura dan lain sebagainya. Agar budaya batik tetap langgeng diperlukan
tindakan untuk terus melestarikannya dengan berbagai inovasi dan
perkembangan teknologi. Salah satu alat terpenting dalam membuat batik
adalah kompor, jika dulu masyarakat membatik menggunakan minyak tanah
yang kestabilan panasnya kurang terjaga, kini hadir kompor Astoetik
dengan panas yang stabil agar proses pewarnaan dengan "canting lebih
mudah.
Membatik dengan Astoetik (dok. Astoetik)
Kompor Astoetik ini merupakan sebuah kompor listrik ramah lingkungan
untuk para pembatik dan pecinta batik dengan memanfaatkan sistem PID
(Proportional Integral Derivative) Controller untuk mengatur panas pada
elemen pemanas sehingga memperoleh suhu yang tepat untuk malam batik.
Kompor ini membutuhkan input berupa jenis malam, meliputi malam
tembokan, klowong, dan parafin. Keunggulan dari produk ini adalah saat
alat mendeteksi jenis malam yang dipakai pada suhu tertentu dapat
mengatur panas cairan agar tetap stabil. Sehingga saat proses pemanasan
malam (lilin), setelah malam mencair tidak perlu mengecilkan pemanas
secara manual. Hasil pengujian diperoleh data bahwa kompor Astutik lebih
efisien sebesar 63% dibandingkan kompor batik listrik yang lain dan
sebesar 95% dibandingkan dengan kompor berbahan bakar minyak tanah.
Membuat bodi kompor Astoetik (dok. foto Astoetik)
Ada beberapa keunggulan dari kompor Astoetik yaitu: Selain lebih hemat energi, kompor ini juga otomatis dan lebih stabil.
Hal ini dibuktikan dengan berbagai penghargaan yang telah diperoleh,
antara lain: IYGS, Dikti Kemendikbud, RAMP IPB, Kemenristek, Kemenpora,
Mandiri, dll.
Spesifikasi Produk:
Tegangan | 220V AC |
Daya | 25 – 60 watt (stabil) |
Berat | 2.2 kg / 4.5 kg |
Tinggi | 20 cm |
Diameter | 16 cm |
Bahan bodi | alumunium/ tanah liat |
Daya tahan alat | 3 – 5 tahun |
Garansi | 6 bulan |
Selain kompor listrik, Astoetik juga menyediakan berbagai perlengkapan membatik termasuk pelatihan membatik untuk berbagai kalangan. Kompor listrik Astoetik ada beberapa pilihan diantaranya:
1. Kompor Astoetik Otomatis (Tanah liat)
Kompor batik listrik dengan teknologi hemat energi PID, sehingga mampu
menjaga kestabilan suhu malam secara otomatis dan penggunaan daya
listrik kecil, sehingga hemat energi mencapai 65% dibandingkan dengan
kompor batik listrik lain dan sebesar 95% dibandingkan kompor minyak
tanah. Astoetik mampu menghemat biaya 10x tiap harinya (8 jam pemakaian). Dengan harga Rp. 370.000,- pembatik tidak perlu repot mengatur panas secara manual, sehingga
bisa fokus untuk membatik.
2. Kompor Astoetik Otomatis (Aluminium)
Kompor batik listrik seharga Rp. 350.000,- ini dilengkapi dengan teknologi hemat energi PID, sehingga mampu
menjaga kestabilan suhu malam secara otomatis dan penggunaan daya
listrik kecil, sehingga hemat energi mencapai 65% dibandingkan dengan
kompor batik listrik lain dan sebesar 95% dibandingkan kompor minyak
tanah. Astoetik mampu menghemat biaya 10x tiap harinya (8 jam pemakaian)
dan pembatik tidak perlu repot mengatur panas secara manual, sehingga
bisa fokus untuk membatik.
3. Kompor Astoetik Otomatis (Limited Edition)
Kompor batik listrik dengan teknologi hemat energi PID, sehingga mampu
menjaga kestabilan suhu malam secara otomatis dan penggunaan daya
listrik kecil, sehingga hemat energi mencapai 65% dibandingkan dengan
kompor batik listrik lain dan sebesar 95% dibandingkan kompor minyak
tanah. Astoetik mampu menghemat biaya 10x tiap harinya (8 jam pemakaian)
dan pembatik tidak perlu repot mengatur panas secara manual, sehingga
bisa fokus untuk membatik.
4. Kompor Astoetik Standar (Tanah liat)
Kompor batik listrik standart, mampu menjaga kestabilan suhu malam
dari 0 watt sampai 300 watt, sehingga hemat energi sebesar 95%
dibandingkan kompor minyak tanah. Astoetik mampu menghemat biaya 10x
tiap harinya (8 jam pemakaian) dan pembatik tinggal memutar variable
resistor untuk menyesuaikan suhu malam.
5. Kompor Astoetik Standar
Kompor batik listrik standart, mampu menjaga kestabilan suhu malam
dari 0 watt sampai 150 watt, sehingga hemat energi sebesar 95%
dibandingkan kompor minyak tanah. Astoetik mampu menghemat biaya 10x
tiap harinya (8 jam pemakaian) dan pembatik tinggal memutar variable
resistor untuk menyesuaikan suhu malam.
Batik Holiday Kids di Sanggar Astoetik(dok. foto Astoetik)
Nah, buat kita yang ingin belajar membatik tapi belum tahu cara membatik dan belum punya perlengkapan membatik, Batik
"Astoetik" menyediakan paket membatik yang lengkap, terdiri dari kompor
batik listrik, canting, wajan, malam, pewarna, kain maupun panduan membatik sederhana. Jika kita membutuhkan pelatihan membatik, Batik Astoetik juga dengan senang hati mengadakan kerjasama, pelatihan dan roadshow di berbagai kota. Kita hanya perlu mengirimkan proposal roadshow Astoetik untuk meningkatkan pemahaman dan edukasi terhadap keunggulan batik tulis dan potensi batik daerah di Indonesia. Bagi yang belum bisa membatik, yuk belajar membatik. Belum punya peralatan membatik bisa membeli di Astoetik. Karena membatik, ya Astoetik. Karena dengan belajar membatik, adalah salah satu wujud melestarikan warisan budaYa Indonesia. Bangga memiliki budaya Indonesia, dan bangga memakai produk Indonesia.
Kompor lstrik Astoetik bisa diperoleh di:
FP: Sanggar dan Toko Batik "Astoetik"
www. astoetik.com
Refernsi gambar dan tulisan:
FP: Sanggar dan Toko Batik "Astoetik"
www. astoetik.com
http://www.pmct.co.id/
Wa sukaaa
BalasHapusAku pengen punya keterampilan mbatik ni
pake kompor astoetik ini jd lebih gampang membatiknya mba :)
BalasHapus