REVIEW: GUNUNG MELETUS, SERI BENCANA ALAM DI INDONESIA


Saat Gunung Kelud meletus beberapa bulan yang lalu, hujan abu ikut singgah di Wonosobo. Anak-anak dipingit di rumah, tak boleh keluar. Hanya bisa memandanf darii jendela butiran-butiran halus yang jatuh dari langit, membuat tanaman, jalan-jalan dan atap rumah kami penuh debu. Isya dan Himda juga melihat bagaimana abi harus memakai "baju perang" saat berangkat kerja. Mantel, masker, sarung tangan dan helm yang tertutup rapat. Buat anak-anak, peristiwa alam seperti ini sangat langka bagi mereka. Tivi yang jarang dinyalakan menjadi sering bersuara mengabarkan kondisi terkini dari Gunung Kelud.
Esok harinya, kami mengira hujan abu tlah usai. Ternyata, debu-debu halus masih menghiasi kendaraa-kendaraan yang terparkir di luar rumah, ahh, cerobohnya kami, 2 balita kami tak bermasker, alhasil malamnya suhu badan mereka tinggi dan batuk-batuk. Alhamdulillah, Himda cepet sembuh dengan diobati sari kencur, madu, dan ASI pastinya. Isya yang harus dibawa ke dokter.
Dari sinilah Isya banyak bertanya, kenapa Gunung Kelud meletus? Kenapa Gunung Kelud meletusnya malam-malam? Kenapa ada hujan abu, dan sebagainya. Pertanyaan yang berulang dan terus menerus sampai akhirnya pas kita ke Perpusda untuk yang kesekian kali, saya nemu buku ini. Dan seperti dugaan saya, saking senengnya buku ini gak boleh dikembalikan n bolak balik diperpanjang. Sampe capek n bosen nyeritainnya. Gak tau juga kenapa si Isya demen banget sama buku ini, meskipun sudah hafal isinya, masih aja minta diceritain. 



Buku yang diterbitkan oleh Erlangga ini memang bisa dibilang cukup lengkaplah, menjelaskan keberadaan gunung berapi, kenapa gunung bisa meletus, ciri-ciri gunung akan meletus, berbagai tipe gunung api, hasil letusan, manfaat, dan persiapan yang harus dilakukan jika terjadi gunung meletus. Buku ini juga menceritakan tentang kerusakan yang ditimbulkan karena letusan gunung berapi dan percobaan yang bisa kita lakukan dengan membuat letusan gunung berapi dari kombinasi asir, soda bikarbonat dan cuka.

Bukan cuma Isya saja yang senang karena rasa keingintahuannya terpenuhi, pertanyaan tentang gunung berapi bisa terjawab. Tapi saya juga jadi tambah ilmu tentan gunung berapi. Tapi ada satu hal yang bikin bingung,


         Gunung berapi terbentuk pada batas lempeng tektonik. Indonesia memiliki banyak gunung berapi karena terletak di atas tiga lempeng  tektonik yaitu Lempeng Eurasia, Australia, dan Pasifik.
Lempeng bumi selalu bergerak sepanjang waktu. Lempeng bisa bergerak saling bertumbukan, menjauh atau bergeser. Ketika dua lempeng bertumbukan, salah satu lempeng bisa terdorong ke bawah lempeng yang lain dan meleleh. Gunung berapi terbentuk di daerah tempat lempeng-lempeng saling bertumbukan atau menjauh.
(halaman 2)


Pada halaman 9

      Bertemunya dua lempeng yang saling bertumbukan. Pertumbukan ini terjad antara     lempeng benua dan lempeng samudera.

Nah, apa perbedaan lempeng benua, lempeng samudera, lempeng Eurasia, Australia dan Pasifik. Ini yang belum dijelaskan dalam buku ini.

Komentar

Postingan Populer