Punya 2 balita dengan kondisi suami yang lumayan sibuk, praktis bikin kami mesti memiliki "
quality time" untuk Isya dan Himda. Kalau pas abi cape biasanya pas liburan kami cuma main uwel-uwelan sambil becanda sama anak-anak di rumah. Tapi buat refreshing kadang kita juga menyempatkan jalan-jalan. Biar anak senang, kantong pun nyaman. Ada banyak destinasi wisata di Indonesia seperti yang bisa kita baca-baca di
Blog Jalan-Jalan. Nah, kali ini kita milih jalan-jalan di dalam kota aja. Kebetulan Isya dan Himda lahir di Purbalingga, dan sekarang Purbalingga udah punya banyak tujuan wisata buat jalan-jalan yang asik banget buat anak-anak dan keluarga jadi cocok banget nih buat keluarga muda kayak kita. Selain itu jaraknya juga gak jauh dari rumah. Ngirit ongkos, ngirit bekal, ngirit waktu dan tenaga. Kalau anak-anak udah cape langsung pulang, istirahat di rumah. Yuk, jalan-jalan ke Purbalingga, budget 100 ribu? Bisa kok. Kemana aja?
Alun-alun kota Purbalingga
Sebelum jalan-jalan enaknya sarapan dulu nih. Pada hari minggu, alun-alun kota Purbalingga rame banget, banyak pedagang makanan hingga mainan disini. Sambil menikmati segernya udara pagi,buat sarapan, kita tinggal milih, mau bubur ayam, soto, bubur kacang ijo, sate, gudeg, serabi, dan lain-lain. Biasanya sih kita milih bubur ayam sambil nyuapin si kecil yang lari-lari di alun-alun ngejar burung gereja atau gelembung sabun yang dijual pedagang mainan. Di depan alun-alun berdiri megah masjid agung Purbalingga yang tak jarang jadi objek poto-poto pengunjung atau pendatang dari luar kota. Biasanya kita bawa minuman sendiri dari rumah, jadi cuma beli bubur ayam atau kupat pecel. Per porsi Rp. 6.000 x 3 porsi = Rp. 18.000. Cuma 3 porsi? Iya, soalnya seporsi penuh cukup buat ngenyangin perut Isya dan Himda
Sanggaluri Park
Dari alun-alun, yuk kita ke Sanggaluri Park. Lokasinya deket banget dari Owabong cuma 10 menit kita nyampe deh di Sanggar Luru Ilmu (Sanggaluri Park) atau dari kota sekitar 30 menit. Tepatnya Sanggaluri berada Dulu tempat ini lebih terkenal dengan Taman Reptil dan Serangga (Reptil and Insect Park). Pas awal-awal tempat ini berdiri saya diajak oleh bapak. Saat itu baru ada Taman reptil dan Museum uang. Sanggaluri Park menyiapkan wahana baru setiap tahunnya. Jadi buat pengunjung yang udah pernah datang lalu datang lagi, eh ada wahana baru, nyobain ah...Buat saya sih ini terobosan yang kreatif dan inovatif mengingat sanggaluri cocok banget untuk wisata belajar dan bermain anak. Meski tiap kesisni yang jadi inceran Isya cuma satu, naik Mini Train. Untuk balita 4 tahun memang belum mudeng kali ya, arti sebuah museum. Dan gak pake lama setelah parkir motor, langsung beli tiket. Rp. 12.000/orang jadi Rp. 36.000. Ada apa aja di Sanggaluri?
- Taman Reptil dan Seranggga (Reptil and Insect Park).
Melewati pintu pemeriksaan tiket pengunjung langsung
memasuki ruangan luas berisi rak dan lemari kaca yang menyimpan ribuan
spesimen serangga dan reptil. Sebagian adalah spesimen awetan namun
banyak juga yang berupa spesimen hidup dari kelompok hewan Reptil.
Warna-warni kupu-kupu dipajang unik di beberapa
lemari kaca. Ada juga yang dipasang menghiasi peta Indonesia menunjukkan
daerah asal kupu-kupu ditemukan. Sementara kelompok kumbang ditata
dalam beragam bentuk yang menarik. Pemasangan spesimen-spesimen yang
diletakkan tegak di dinding dan lemari membuat pengunjung bisa dengan
mudah mengamati dan berfoto bersama spesimen-spesimen tersebut.
Selain serangga yang dipajang di lemari kaca, ada juga berbagai jenis ular dari yang besar, sedang, kecil. Berbisa dan tidak berbisa, masing-masing aman di dalam lemari kaca. Selain itu ada juga reptil lain seperti kadal, tokek dan iguana. Di luar Taman reptil terdapat kebun kecil untuk pengunjung yang ingin berfoto bersama ular. Tapi kami belum pernah nyoba. Meski ularnya jinak dan fotonya juga didampingi petugas dari Sanggaluri, tapi ngeri juga liat ular segede itu apalagi bawa dua balita. Cukup liat dari kandang aja deh. Terakhir kesana, selain ular, ada juga kura-kura, landak, dan beberapa burung.
Ada banyak manfaat yang bisa kita (orang tua) dan anak-anak peroleh dengan mengunjungi tempat ini. Terutama buat anak usia sekolah yang sudah belajar Biologi. Di taman reptil, ada banyak hal yang bisa dipelajari seperti:

- Pengenalan Dunia Reptil
- Klasifikasi Hewan Anthropoda
- Anatomi hewan dengan pembedahan
- Pengawetan Serangga Kupu-Kupu
- Berwisata di Kampoeng Ular
Lanjut,
dari liat aneka reptil, kita melanjutkan perjalanan mampir di kolam
ikan koi, lalu melewati wahana Istana balon, trampolin dan langsung
menuju ke Mini train. Favoritnya Isya. Tiap ke Sanggaluri pasti naik
ini. Tiketnya Rp. 5.000/orang. Tiket ini juga berlaku untuk istana
balon dan trampolin. Dan tiap Isya naik, Himda juga naik yang digratisin
sama petugasnya dan kalau Himda naik artinya harus dipangku sama
emaknya. Jadilah 1 tiket untuk bertiga. Tapi begitu Himda besar otomatis
kita belinya 2 tiket dong.
Di istana balon, cukup menguras energi anak-anak lho, karena di dalamnya mereka bisa jalan-jalan di atas balon, main perosotan atau bergulingan. Isya langsung berkeringat saat keluar dari sana. Capek tapi senang.
Sebenarnya banyak juga wahana lain seperti komidi putar, kapal ayun, tapi kita gak tertarik nyoba. Tidak jauh dari Mini Train ada taman lalu lintas. Ini juga favoritnya Isya, naik mobil dengan tarif Rp.10.000.Namanya juga taman lalu lintas, taman ini di lengkapi rambu-rambu seperti di jalan raya.
Tidak jauh dari Mini Train ada Museum Wayang. Kita cuma sebentar masuk ke dalam. Kadang malah cuma lewat aja. Anak-anak belum tertarik sama dunia perwayangan.
Tiba di museum wayang saya terkagum dengan bentuk luar bangunannya.
Sementara di dalam pengunjung bisa menjumpai beragam jenis koleksi
wayang yang ditata dalam lemari-lemari kaca. Ada juga pakaian
tradisional Purbalingga dan yang paling mencolok adalah koleksi wayang
kulit dengan seperangkat alat untuk mengiringi pertunjukkannya.
Memasuki Museum Uang, tak hanya ada koleksi uang Republik Indonesia dari masa ke masa, dari
yang paling kuno hingga yang berlaku saat ini, namun juga dilengkapi
informasi yang membuat pengunjung bisa merunut perkembangannya. Ada
koleksi uang yang berlaku di Indonesia pada masa penjajahan mulai dari
penjajajah Belanda hingga Jepang. Di sini saya juga akhirnya tahu kalau
mata uang Spanyol sempat jadi alat tukar di Indonesia semasa penjajahan
dulu.
Apa hanya mata uang Indonesia? Tidak. Koleksi mata
uang dari hampir seluruh negara di dunia ternyata ada di sini. Mulai
dari negara-negara Asia, Eropa hingga Afrika. Maka di sinipun pengunjung
bisa melihat seperti apa uang Won Korea, Euro dan sebagainya. Tak cuma
uang kertas, uang logam pun ada. Semua ditata dengan baik dengan
keterangan yang cukup informatif. Di Museum Uang ini juga terdapat
koleksi perangko dari berbagai negara untuk memuaskan penggemar
filateli.
Di arena ini anak anak bisa naik tangga goyang, main flying fox, atau bermain outbound. Isya sempat mencoba flying fox melewati kolam terapi ikan. Rp. 5.000 untuk dua kali terbang.
Seiring berjalannya waktu, ada wahana baru yang kami temui seperti Rumah prestasi yang berisi berbagai alat peraga. Rumah prestasi ini mirip taman pintar di Yogyakarta. Pada perkembangannya, Sanggaluri Park di Desa
Kutasari, Kecamatan Kutasari, Purbalingga akan dikembangkan sebagai
science center terbesar di Jateng. Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (PP Iptek) Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)
menyatakan akan mendukungnya dengan memberikan bantuan peralatan peraga
iptek, sejumlah kegiatan diskusi tentang iptek, peragaan iptek keliling
dan lomba iptek.
Selain rumah prestasi, banyak wahana baru seperti labirin kaca, swinger, carousel, kora-kora,wisata berkuda, studio tivi, rumah gempa, naik kuda keliling Sanggaluri dan banyak lagi permainan yang pastinya anak-anak suka. Tidak jauh dari outbound juga terdapat kandang rusa. Si rusa tanpa ragu sering meringkik pada pengunjung, entah lapar minta makan atau kesepian karena tempat iini memang bukan kebun binatang.
Kalau pengen sekalian berenang kita bisa mampir di Owabong yang hanya berjarak sekitar 3 Km dari Sanggaluri. Tiket masuk ke Owabong 23 ribu untuk hari minggu dan tanggal merah serta 18 ribu untuk hari Senin-Jumat. Tapi kalau di Owabong kita harus mengganggarkan lebih dari 100 ribu karena selain tiket masuk, kita juga harus menyewa loker penyimpanan barang dan tiket untuk wahana yang ingin dikunjungi.
Dan meski Gunung Slamet dentumannya terdengar hingga ke Purbalingga, tapi jalan-jalan ke Sanggaluri atau Owabong insyaallah aman karena berjarak kurang lebih 30 Km dari Gunung Slamet.
Kita langsung pulang, main di istana balon dan jalan-jalan muterin Sanggaluri sudah membuat anak-anak lelah, kini waktunya pulang. Anak-anak tak kuat menahan lelah dan kantuk dan tertidur di motor untungnya perjalanan kami tak lama. Hanya sekitar seperempat jam kami sampai, dan anak-anak bisa segera istirahat di kamar sementara kami langsung makan siang. Makan di rumah, irit, bersih dan sehat. Mari menghitung pengeluaran jalan-jalan hari ini:
Makan 3porsi di alun2 = Rp. 18.000
Tiket Sanggaluri = Rp. 36.000
Tiket minitrain = Rp. 5.000
Tiket Istana Balon = Rp. 5.000
Tiket flying fox = Rp. 5.000
Tiket mobil = Rp. 10.000
Total = Rp. 79.000
Ternyata dengan modal 100 ribu kami bisa refreshing, liburan sambil belajar di Sanggaluri Park.
Ada beberapa tips dari saya untuk liburan murah yang gak nguras isi kantong:
1. Tentukan destinasi wisata yang akan dikunjungi. Destinasi wisata yang pernah dikunjungi membantu kita mengatur budget pengeluaran
2. Pilih destinasi wisata dalam kota untuk menekan waktu tempuh, biaya dan energi yang dikeluarkan.
3. Wajib membawa perbekalan, selain makanan dan minuman juga perlengkapan anak seperti baju ganti atau pelampung (jika akan berenang)
4. Tentukan budget pengeluaran untuk jalan-jalan agar tidak boros.
Sumber referensi:
http://dinbudparpora.purbalinggakab.go.id/?p=773
https://www.facebook.com/sangluripark?fref=ts
Lengkap sekali ulasannya Mak .. mog menang yaa :)
BalasHapusTerimakasih mak mugniar :)
HapusTempatnya keren2, apalagi taman reptilnya
BalasHapusiya keren mas rianda..pas banget utk wisata edukasi
Hapuswow, aku pengin ke museum uang itu mak, selalu suka liat koleksi barang2 lawas gitu. ya uang, ya perangko, ya kartu pos :)
BalasHapusayok main kesini mak..ada museum uang dan museum wayang..emaknya liat2 museum, anak2 bisa ke wahana permainan :)
Hapus!00 ribu dapet banyak ya tempat untuk dikunjungi ya.
BalasHapusiya mak...dapet iritnya,,dapet jalan2nya..senang deh semuanya :)
HapusEmang asyik tinggal di kota yang punya banyak tempat wisata ya, Mbak :)
BalasHapusiya mbak alhamdulillah..tiap kota memang punya potensi wisata unggulan :)
Hapuskeren
BalasHapusbagusss
BalasHapusngilerrr
Judi Online
Judi Bola
Taruhan Bola Online
Agen Judi Bola