Menyusuri Jalan Kayu di Kawah Sikidang


Kami bersyukur dapat tinggal di Wonosobo, sebuah kita kecil yang berada tak jauh dari Pegunungan Dieng, setiap pagi dapat melihat matahari terbit di balik Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing, dan jika jalan-jalan dapat menikmati pemandangan Gunung Bismo, Gunung Pakuwojo dan tentunya kebun-kebun sayur di tepi jalan dengan truk-truk pupuk yang seringkali lewat meninggalkan aromanya yang khas. Asiknya lagi di kota ini banyak tempat wisata yang tentunya bertema alam. Bulan Januuari lalu, kami sekeluarga  jalan-jalan ke Kawah Sikidang, salah satu objek wisata favorit di Dieng yang terletak di Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara Banjarnegara. Lokasinya tidak jauh dari Telaga Warna serta kompleks Candi Arjuna.

Sekilas Tentang Kawah Sikidang

Dataran Tinggi Dieng, menurut travel detik com, merupakan gunung berapi raksasa dengan telaga-telaga dan kawah-kawah bekas letusan yang ditempati penduduk. Kawah Skidang merupakan salah satu kawah yang masih menunjukkan aktivitas vulkanik. Pada umumnya, kawah berada di puncak gunung berapi namun Kawah Skidang berada di tanah datar sehingga kita dapat leluasa melihat lumpur panas meletup-letup dan gas atau asap berwarna putih pekat mengepul di udara. Kawah yang terbentuk sejak lama dari letusan gunung berapi di kawasan Dataran Tinggi Dieng ini masih aktif. Pada waktu tertentu, rata-rata sekali dalam 4 tahun kolam kawah akan berpindah atau seolah-olah melompat dalam satu kawasan seperti kidang (kijang) sehingga kawah ini terkenal dengan nama kawah Skidang.




Ini kali kedua kami sekeluarga jalan-jalan ke Kawah Sikidang, pertama kali tahun 2016 saat baru berempat dan kesini lagi kami sudah berlima :D


Kami berangkat dari rumah tak lama selepas shubuh, sembari menyambut mentari pagi. Jalan ke Dieng yang sempit dan menanjak membuat pak suami mesti ekstra hati-hati dalam mengemudi. Kami sampai di kawah kurang dari satu jam. Suasana masih sepi. Tapi parkiran mulai terisi. Cuaca yang dingin dan udara yang segar membuat tempat ini cocok banget untuk refreshing badan dan pikiran.



Setelah sampai, kita langsung ke loket, di sini berlaku tiket terusan Rp. 20.000 per orang untuk dua obyek yaitu Candi Arjuna dan Kawah Sikidang, namun karena kawasan Candi Arjuna masih tutup maka kami hanya membayar R. 10.000 per orang. Selain masih sepi, lantai loket juga masih kotor mungkin karena curah hujan yang tinggi di sini sehingga membuat lantai mudah kotor karena lumpur.

Kawah Sikidang telah banak berubah dan terus berbenah. Tempat parkir lebih rapi dan tentunya pengelola menyediakan tempat foto yang instagramable. Yang terbaru, pengunjung bisa menyusuri Kawah Sikidang sembari menikmati pemandangan alamnya melalui  jalan papan (boardwalk). 



Dari pintu masuk kita mengikuti jalan kayu menuju kawah. di tepi jalan terdapat beberapa pergola untuk istirahat. Tempat sampah juga banyak tersedia sehingga tidak ada alasan bagi pengunjung untuk membuang sampah sembarangan, dan tentunya dilarang membuang puntung rokok yang mudah terbakar.

Oleh-Oleh Khas Kawah Sikidang

Setelah jalan kayu habis, kami memasuki kompleks kios-kios yang menjual aneka oleh-oleh. Dulu, penjual-penjual berada di kompleks kawah, sekarang sudah tertata dan teratur. Sayangnya sudah gak ada penjual telur kawah lagi :(
Sebelum pintu keluar kami harus melewati beberapa baris kios. Oleh-oleh yang khas dari tempat ini antara lain menjual manisan carica, terong Belanda, opak, kentang ungu, kentang merah, sagon, cabe Dieng, tanaman hias, teh tambi, bunga edelweis, dan belerang. Selain itu ada pula cemilan kekinian seperti sosis, nugget, jasuke, minuman hangat, snack, kaos/pakaian, makanan matang dan aneka souvenir.




Kami membeli kentang ungu dan kentang merah, karena kentang ini nyaris tidak ada di pasar, dan tentunya manisan carica dan terong Belanda kesukaan anak-anak. Untuk harga, sangat aman di kantong dan tentunya fresh karena langsung dari petani dan masyarakat setempat.

Yang Harus Diperhatikan di Kawah Sikidang


Berwisata di kawasan kawah Sikidang dimana aktivitas vulkaniknya masih aktif membuat kita harus hati-hati. Gunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman, siapkan bekal makanan dan minuman yang cukup, kondisikan badan sehat, dan tentunya mematuhi aturan yang telah ditetapkan di lokasi.

Oia, apakah dirimu pernah mengunjungi Kawah Sikidang dan tempat wisata di kawasan Dieng? Bagaimana kesanmu saat mengunjungi Dieng? Jaga kesehatan selalu dan Happy Traveling :)

Komentar

Postingan Populer