Menikmati Pesona Laut Jawa di Tanjung Kodok Resort Lamongan

Family trip kita kali ini adalah Tanjung Kodok Resort Lamongan. Ini adalah pengalaman pertama kami sekeluarga ke kota ini. Dari Wonosobo kami langsung menuju Semarang dan mengambil jalur tol Semarang -  Surabaya.  Alhamdulillah, lelah 10 jam perjalanan terbayar sudah, saat kami memasuki resort. Sesampainya di resort, anak-anak langsung mencari, di mana kodoknya? Apakah patung kodok bermata merah yang kita jumpai di pintu masuk?


Lamongan merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang memiliki kekayaan wisata air karena lokasinya yang terletak di pantai utara Jawa. Ada banyak wisata yang menjadi magnet bagi para wisatawan untuk berkunjung, yang terkenal diantaranya pantai Tanjung Kodok.. Ciri khas Tanjung Kodok adalah pada batu karang yang berbentuk menyerupai kodok di tempat paling ujung. Sekilas tampak batu ini seperti kodok yang menghadap ke laut.

Selain batu karang yang menyerupai kodok tersebut, pantai ini juga memiliki legenda Tanjung Kodok. Alkisah, ada seorang pemuda tampan yang bekerja sebagai nelayan yang berasal dari daerah setempat menaruh hati pada seorang gadis bangsawan dari Pulau Bawean . Mereka saling menaruh hati, namun ayah sang gadis tidak menyetujui putrinya berhubungan dengan seorang nelayan. Cinta membuat kedua sejoli itu buta, gadis bangsawan itu hamil, sang ayah murka dan mengutuknya menjadi seekor kodok. Waktu terus berlalu hingga tiba masanya si gadis bangsawan melahirkan. Sng pemuda sangat terkejut karena kekasihnya melahirkan seekor kodok. Si pemuda murka dan hendak membunuh kekasihnya, Bayi kodok tidak terima lalu menggigit ayahnya dan mengutuknya menjadi seekor kodok. Pemuda itupun meninggal dengan tubuh yang makin mengeras layaknya batu. Si gadis pulang ke pulau Bawean untuk mendapatkan ramuan yang bisa mengubah diri dan anaknya menjadi manusia kembali, namun ketika akan kembali menyusul putranya kapal yang ditunggu tak kunjung datang, terlalu lama menunggu, meninggal pula si anak kodok di dekat pusara anaknya. Inilah kisah dari budaya tutur yang turut menjadi cikal bakal pantai Tanjung Kodok.

Meskipun legenda, kisah ini dimaksudkan untuk memberikan hikmah agar sebagai anak janganlah melukai hati orang tua, penting bagi anak meminta restu pada orang tua sebelum memasuki jenjang pernikahan dan tidak melakukan hal yang dilarang oleh Tuhan.

Seiring berjalannya waktu, tempat wisata ini makin terkenal. Beberapa tempat wisata terkenal di Lamongan diantaranya Wisata Bahari Lamongan (WBL), Maharani Zoo & Goa, Pantai Kutang,  Pantai KlanyarTlogo Sadang, Istana Gunung Mas Mantup, Gunung Ratu (dipercaya sebagai tempat lahirnya Gajah Mada), Pemandian air panas Brumbung. Selain wisata bahari, Lamongan juga ramai dengan wisatawan muslim yang berkunjung untuk wisata religi karena di kota ini terdapat Makam salah satu dari Walisongo yaitu Makam Sunan Drajat, Makam Dewi Sekardadu (Ibu Sunan Giri), Museum Seni Islam Indonesia dan Masjid Sendang Duwur.

Tanjung Kodok Resort Lamongan juga melengkapi indahnya wisata bahari di kota ini. Selain terkenal dengan wisata baharinya, Tanjung Kodok Beach Resort merupakan hotel sekelas bintang tiga (plus),satu-satunya di Jawa yang berbatasan dan menghadap langsung ke perairan laut Jawa.

Akses dan Lokasi

Lokasi Tanjung Kodok Beach Resort (TKBR) ini cukup mudah dijangkau, selain mudah di akses dengan google maps, jika kita dari arah Jawa Tengah bisa melewati tol ke Surabaya lalu melanjutkan perjalanan sekitar 1,5-2 jam hingga sampai ke hotel ini. Selain lewat tol kita juga bila melalui jalur pantai utara jawa (pantura)
Tanjung Kodok Beach Resort  berada tepat di sebelah barat Wisata Bahari Lamongan (WBL) dan Maharani Zoo.


Harga kamar di hotel ini memang cukup menguras kantong, kami memesan kamar pavilion dengan  rate Rp.652.413  per malam termasuk sarapan pagi. Namun sebanding dengan pelayanan, fasilitas dan terutama pengalaman yang kita dapatkan.

Saat memasuki kawasan hotel, kami di sambut petugas hotel yang ramah dan langsung membantu kita check-in dan membawa barang bawaan ke kamar. Halaman hotel yang luas tampak rapi dengan taman-taman dan lampion binatang warna-warni.



Awalnya, saat memesan tiket hotel secara online, kami memilih paviliun dengan 3 bed, ternyata paviliun tidak menghadap ke laut melainkan menghadap ke taman, sehingga kami pindah ke deluxe room, yang kamanya langsung menghadap ke laut.

Lobby hotel ini sendiri berbentuk memanjang, dengan Cafe drink corner di sisi kiri. Jadi pengunjung bisa duduk-duduk di lobby sambil santai, ngemil menikmati suasana pantai. Sambil menunggu chek-in selesai, anak-anak gak bisa diam, sesekali lari-lari sambil mengamati  miniatur kapal yang menarik perhatian mereka. Tidak jauh dari lobby, terdapat sitting room, semacam tempat santai menikmati suasana dan pemandangan pantai. Hembusan angin pantai, miniatur kapal dan lukisan yang menghiasi dinding membuat suasana pesisir makin terasa.

Tanjung Kodok Beach Resort memiliki beberapa tipe kamar antara lain;
  • 43 kamar Deluxe, berkapasitas 2 orang dengan pemandanganpanorama pantai utara Jawa.
  • 30 Paviliun, berkapasitas 3 orang dengan pemandangan taman labirin yang indah.
  • 2 Junior Suite, tipe kamar VIP dengan konsep interior untuk bulan madu dan bisnis. Berkapasitas 2 orang dan memiliki ruang tamu, kamar mandi bathup, standing shower serta pemandangan pantai utara Jawa.
  • 2 kamar family, tipe kamar yang cocok untuk keluarga dengan kapasitas 4 orang.
  • 2 Villa Executive, memiliki 4 kamar dengan kapasitas 8 orang dengan fasilitas ruang tamu, ruang makan, dapur, tempat parkir pribadi serta pemandangan pantai.
  • 4 Villa Deluxe, memiliki 3 kamar berkapasitas 6 orang dengan fasilitas ruang tamu, ruang makan, dapur, tempat parkir pribadi serta pemandangan pantai.
Fasilitas Kamar

Resort ini memiliki 3 lantai, dan kamar yang akan kita tempati ada di lantai 2 letaknya lurus dari arah lobby. Jalan menuju kamar tidak terlalu lebar, berupa tanjakan dan turunan. Kamar yang kami tempati tipe deluxe yang menghadap langsung ke kolam renang dan  pantai utara Jawa (pantura), di samping kamar terdapat sitting room untuk duduk-duduk menikmati pemandangan pantai. Lukisan bertema abstrak dan laut banyak menghiasi dinding. Tampak pula bangunan resort yang melingkar di tepi pantai dengan pemandangan batu karang serta suara deburan ombak. Tampak kejauhan kapal-kapal nelayan yang tengah berangkat melaut.  


Alhamdulillah, akhirnya sampai juga di kamar. Anak-anak langsung menjelajah isi kamar, dan begitu pintu balkon dibuka hembusan angin laut menyerbu tanpa ragu, debur ombak terdengar begitu jelas. Mengingat dekatnya jarak dari kamar ke bibir patai yang berada persis di tepi kolam renang.

Kamar kami memiliki fasilitas yang lengkap seperti king bed size, lemari baju, AC dan water heater, wifi, TV channel, safe deposite box, kulkas,  meja dan kursi santai, arah kiblat, dan balkon. Di balkon ada sepasang kursi untuk menikmati pemandangan laut. Kamarnya pun cukup longgar, cukup nyaman untuk tamu keluarga seperti kita.




Salah satu layanan hotel yang biasanya tak luput dari perhatian adalah masalah kamar mandi. Di dalam terdapat wastafel, 2 handuk, standing shower, dan amenities. Kamar mandinya cukup lebar, closet dan area bilas  terpisah. 

Fasilitas Lainnya

Setelah leyeh-leyeh sebentar, kita segera  turun ke kolam renang. Salah satu favoritnya anak-anak kalau pas menginap di hotel. Kebetulan kolam renang ini posisinya di bawah kamar kita. Daaaan, kolam renangnya nyaman banget. Ada dua kolam, untuk dewasa dan anak-anak. Kolam dewasa memiliki panjang 12 m, lebar 6 m dan kedalaman 1,2 m. Konsep outdoor dan letaknya di tepi pantai memberi sensasi  serasa menyatu dengan lautan. Di pinggir kolam anak ada pancuran singa laut lucu-lucu. Dan masih di area kolam renang, terdapat Baruna Terrace Cafe yang menyediakan aneka makanan dan minuman ringan. Sambil nunggu suami dan anak-anak berenang, saya bisa duduk nyante dpr (di bawah pohon rindang), tersedia banyak kursi santai di sisi kolam, dan yang paling tak terlupakan tentu menyaksikan mata hari yang mulai terbenam, suasana senja yang begitu eksotik, udara sore yang mulai dingin, dan kapal-kapal mulai terlihat untuk berangkat melaut. Benar-benar spot foto yang tidak boleh dilewatkan. 





Malamnya, setelah shalat maghrib kami keluar untuk mencari makan malam. Tujuan kami soto Lamongan, pak sekuriti menunjukkan warung soto Pak Tuki yang ternyata tidak begitu jauh dari resort. Di warung soto Pak Tuki, soto asli Lamongan ini cukup terjangkau, cukup 10K seporsi. Hanya saja tidak tersedia tempat parkir, warungnya pun tidak terlalu besar dan kondisi jalan yang sangat ramai karena berada di jalur pantura membuat kita harus hati-hati saat menyeberang dan berkendara.

Selain kolam renang, resort ini juga memiliki beberapa meeting room, lounge and cafe, karaoke, restaurant, sport center, fishing port, bersepeda, lapangan tenis, cctv, dan parkirnya juga luas. Insyaallah sebanding antara harga dan fasilitas yang diberikan.

Breakfast Time

Paginya, anak-anak kembali mengajak berenang. Tapi kami memilih sarapan dulu karena waktu sarapan terbatas pukul 07.00-10.00. Kami pun segera ke Jellyfish Dinning Room. Arahnya memutar dari kamar kami. Restoran ini memiliki kapasitas hingga 250 orang dan khusus untuk sarapan, makan siang dan makan malam prasmanan. Lokasi restoran yang tidak jauh dari pantai memberikan pengalaman yang unik, menikmati sarapan di tepi laut diiringi suara deburan ombak dan sepoi-sepoi angin laut. Para staff pun ramah-ramah, menawari aneka masakan dan kudapan, serta sigap membantu pengunjung resto. Menu breakfast yang disediakan antara lain nasi kuning, omelet, nasi prasmanan dengan aneka lauk. Kudapannya antara lain cereal, bubur, ubi rebus, kue-kue, dan buah-buahan. Kami memilih nasi kuning, dan nasi prasmanan, dan anak-anak tidak melewatkan kue-kue, bubur serta puding. Untuk minuman tersedia jus sirsak, jus semangka dan infused water.





Selesai breakfast, kami jalan-jalan di resort yang memang luas banget. Jellyfish Dinning Room ini bersebelahan dengan Sunset Coffe Shop dan Beach Lounge and Cafe, sepertinya tempat makan ini memang didesain agar tamu/pengunjung menikmati suasana makan sembari dimanjakan dengan pemandangan laut dan desain resort bertema bahari. Kami menuruni tangga, dan ternyata banyak spot foto yang instagramable, berfoto dengan latar belakang laut Jawa, rimbunnya pohon palem dan batu karang. Kata anak-anak, ini pengalaman yang seru. Karena pertama kali menginap dengan akses langsung ke alam.

Selesai makan dan berfoto, saya pun menemani anak-anak bermain di  kolam renang, suasana resort agak sepi karena memang kami datang saat hari senin, menurut keterangan petugas resort, saat weekend dan hari libur, resort ini cukup ramai pengunjung. Sementara kami bermain di pantai, pak suami masih menghandle kerjaan kantor yang belum selesai dan terbantu banget dengan wifi resort yang lancar jaya.


Berbeda  dengan pantai lain yang umumnya didominasi pasir putih yang halus, kawasan pantai Tanjung Kodok penuh dengan tebing dan batu cadas sehingga pantai  tidak cocok untuk berenang. Untungnya, posisi kolam yang berada di tepi pantai membuat senasi serasa berenang di laut lepas. Air pantainya cukup jernih, pemandangannya masih sangat asri dan alami sehingga cocok banget untuk bersantai dan staycation.

Fasilitas lain dari resort ini adalah kita dapat voucher tiket masuk Maharani Zoo dan Wisata Bahari Lamongan (WBL) berupa diskon 25% untuk hari tersebut. Nah, seru banget kan menginap di sini. Semoga bermanfaat teman-teman, happy holiday :)

Komentar

  1. bagus pemandangannya resortnya juga nyaman jd liburannya pasti enak

    BalasHapus
  2. pemandangannya sangat indah dan terlihat tenang ya. mungkin karena pantai gak cocok untuk berenang sehingga gak banyak yang ada ditepian pantai.

    cocok untuk berlibur bersama keluarga

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba, memang pantai karang jadi tidak cocok utk berenang :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer