Ayo Melek Gizi, Untuk Anak Indonesia Sehat, Cerdas dan Berkualitas

Karnaval Ayo melek gizi (foto: FP Nutrisi Untuk Bangsa)
Program ‘Ayo Melek Gizi’ Sarihusada dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan seperti AMG Connect (Ayo Melek Gizi - Community & Nutrition Education Center), program kerjasama antara Sarihusada dengan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB dalam mengembangkan sebuah fasilitas pendidikan gizi bagi masyarakat; Ayo Melek Gizi Goes to Community Center, program dimana Sarihusada mengajak seluruh karyawan turun langsung mengedukasi ibu-ibu di pusat-pusat komunitas mengenai gizi seimbang dan pola makan sehat; serta Ayo Melek Gizi – Learning for All, program pendidikan gizi seimbang bagi seluruh karyawan Sarihusada yang terbagi dalam tiga level yaitu AMG Advocates, AMG Experts, dan AMG Ambassadors. - See more at: http://www.dancommunity.com/news/2015/02/sarihusada-gelar-karnaval-ayo-melek-gizi#sthash.3IjYBiPY.dpuf

Sebagai ibu dari 2 balita, saya masih terus belajar memilih dan mengolah makanan yang baik, halal dan bergizi untuk Isya dan Himda. Bagaimana tidak, masa pertumbuhan anak sejak dalam kandungan hingga 5 tahun pertama kehidupannya, masalah gizi menjadi hal penting juga merupakan investasi kesehatan untuk masa depannya kelak. Sehingga untuk mereka saya berusaha memberi ASI dan makanan yang bergizi untuk menunjang tumbuh kembangnya.Selain itu sebagian organ masih berkembang sampai usia 2-3 tahun, seperti otak.
Program ‘Ayo Melek Gizi’ Sarihusada dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan seperti AMG Connect (Ayo Melek Gizi - Community & Nutrition Education Center), program kerjasama antara Sarihusada dengan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB dalam mengembangkan sebuah fasilitas pendidikan gizi bagi masyarakat; Ayo Melek Gizi Goes to Community Center, program dimana Sarihusada mengajak seluruh karyawan turun langsung mengedukasi ibu-ibu di pusat-pusat komunitas mengenai gizi seimbang dan pola makan sehat; serta Ayo Melek Gizi – Learning for All, program pendidikan gizi seimbang bagi seluruh karyawan Sarihusada yang terbagi dalam tiga level yaitu AMG Advocates, AMG Experts, dan AMG Ambassadors. - See more at: http://www.dancommunity.com/news/2015/02/sarihusada-gelar-karnaval-ayo-melek-gizi#sthash.3IjYBiPY.dpuf

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 memperkirakan prevalensi balita gizi buruk dan kurang di Indonesia mencapai 19,6%, meningkat dibandingkan dengan data Riskesdas tahun 2010 yang sebesar 17,9% dan data Riskesdas tahun 2007 sebesar 18,4%. Mengapa hal ini bisa terjadi padahal Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi yang baik namun sayangnya masih memiliki masalah persoalan gizi pada anak.

Menurut Depkes RI (2008), gizi buruk adalah suatu keadaaan kurang gizi tingkat berat pada anak berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) < -3 standar deviasi WHO-NCHS dan atau ditemukan tanda-tanda klinis marasmus, kwashiorkor dan marasmus kwashiorkor. Beberapa pengertian gizi buruk menurut  Depkes RI (2008) adalah sebagai berikut :
  • Gizi buruk: adalah keadaan kurang gizi tingkat berat pada anak berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) <-3 SD dan atau ditemukan tanda-tanda klinis marasmus, kwashiorkor dan marasmus-kwashiorkor.
  • Marasmus: adalah keadaan gizi buruk yang ditandai dengan tampak sangat kurus, iga gambang, perut cekung, wajah seperti orang tua dan kulit keriput
  • Kwashiorkor: adalah keadaan gizi buruk yang ditandai dengan edema seluruh tubuh terutama di punggung kaki, wajah membulat dan sembab, perut buncit, otot mengecil, pandangan mata sayu dan rambut tipis/kemerahan.
  • Marasmus-Kwashiorkor: adalah keadaan gizi buruk dengan tanda-tanda gabungan dari marasmus dan kwashiorkor
Terdapat sebuah model yang dikembangkan Unicef tahun 1990, untuk mengurai faktor penyebab gizi buruk ini (Soekirman, 2000). Dengan model tersebut, penyebab masalah gizi dibagi dalam tiga tahap, yaitu penyebab langsung, penyebab tidak langsung dan penyebab mendasar.
  1. Terdapat dua penyebab langsung gizi buruk, yaitu asupan gizi yang kurang dan penyakit infeksi.
  2. Terdapat 3 faktor pada penyebab tidak langsung, yaitu tidak cukup pangan, pola asuh yang tidak memadai, dan sanitasi, air bersih/ pelayanan kesehatan dasar yang tidak memadai.
  3. Penyebab mendasar/akar masalah gizi buruk adalah terjadinya krisis ekonomi, politik dan sosial termasuk bencana alam, yang mempengaruhi ketersediaan pangan, pola asuh dalam keluarga dan pelayanan kesehatan serta sanitasi yang memadai, yang pada akhirnya mempengaruhi status gizi balita.
Sedangkan berbagai upaya yang dapat dilakukan dalam upaya penanggulangan masalah gizi buruk menurut  Depkes RI (2005) dirumuskan dalam beberapa kegiatan berikut :
a.    Meningkatkan cakupan deteksi dini gizi buruk melalui penimbangan bulanan balita di posyandu.
b.    Meningkatkan cakupan dan kualitas tata laksana kasus gizi buruk di puskesmas / RS dan rumah tangga.
c.    Menyediakan Pemberian Makanan Tambahan pemulihan (PMT-P) kepada balita kurang gizi dari keluarga miskin.
d.    Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu dalam memberikan asuhan gizi kepada anak (ASI/MP-ASI).
e.    Memberikan suplemen gizi (kapsul vitamin A) kepada semua balita

Sayangnya masalah ini seperti belum menjadi masalah yang serius. Hari Gizi Nasional yang diperingati pada hari minggu lalu tanggal 25 Januari 2015,nyaris seperti hari biasa. Data Global Nutrition Report (2014) menyebutkan bahwa Indonesia termasuk negara yang memiliki masalah gizi yang kompleks. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya prevalensi stunting, prevalensi wasting, dan masalah gizi lebih.

Obesitas sentral merupakan kondisi sebagai faktor risiko yang berkaitan erat dengan beberapa penyakit kronis. Obesitas sentral adalah bila laki-laki memiliki lingkar perut lebih dari 90 cm, atau perempuan dengan lingkar perut lebih dari 80 cm. Secara nasional, prevalensi obesitas sentral pada 2013 adalah 26.6%, lebih tinggi dari prevalensi pada 2007 (18,8%).

Adapun masalah stunting atau pendek pada balita ditunjukkan dengan angka nasional 37,2%.
Masalah gizi memiliki dampak yang luas, tidak saja terhadap kesakitan, kecacatan, dan kematian, tapi juga terhadap pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas dengan produktivitas optimal. Kualitas anak ditentukan sejak terjadinya konsepsi hingga masa balita. Kecukupan gizi ibu selama hamil hingga anak berusia di bawah 5 tahun, serta pola pengasuhan yang tepat, akan memberikan kontribusi nyata dalam mencetak generasi unggul. Perlu dukungan seluruh lapisan masyarakat dan lintas sektor untuk menanggulangi permasalahan gizi di negeri ini. Termasuk diantaranya dukungan dari Sari Husada melalui Karnaval Ayo Melek Gizi.




foto-foto dari FP Nutrisi untuk bangsa

Pada Hari Gizi Nasional (HGN) 2015 ini, tema yang diusung oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan adalah Bersama Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat Berprestasi.
Untuk memeriahkan HGN 2015, PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) bersama dengan berbagai komunitas peduli gizi, menggelar Karnaval Ayo Melek Gizi, di Silang Barat Daya Monas Jakarta, Minggu (25/1/2015). Tujuannya untuk mendukung peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan gizi seimbang dan pola makan sehat.
Karnaval yang dibuka Heppy Farida Djarot, istri Wakil Gubernur DKI Jakarta, dan Presdir Sarihusada Olivier Pierredon itu, menampilkan berbagai kegiatan yang diikuti lebih dari 400 peserta. Karnaval ini menempuh rute Monas-Bundaran HI. Selain itu ada edukasi dan konsultasi gizi, ada juga demo masak makanan sehat.

Presdir Sarihusada Olivier Pierredon menuturkan Karnaval Ayo Melek Gizi ini merupakan bagian dari program kampanye Ayo Melek Gizi, dalam berpartisipasi meningkatkan status gizi masyarakat Indonesia, melalui edukasi gizi seimbang, serta pentingnya gizi di awal kehidupan.
Arif Mujahidin, Head of Corporate Affairs Sarihusada, mengatakan melalui Karnaval Ayo Melek Gizi, Sari Husada mengajak masyarakat turut mengampanyekan pentingnya pengetahuan tentang gizi kepada masyarakat dalam bentuk yang unik dan menghibur.

Karnaval ini menampilkan parade sepeda onthel yang dihias dengan bahan pangan sumber gizi, parade ondel-ondel berhias kostum gizi (buah dan sayur), parade kostum buah dan sayur, serta dimeriahkan juga oleh parade musik tradisional.
Selain itu juga ada cara mengolah makanan sehat dan bergizi melalui demo masak makanan sehat, yang dibawakan oleh Chef Muto, host program televisi KungFu Chef.

Chef Muto (foto: FP Nutrisi untuk bangsa)

yang dibawakan oleh Chef Muto, host program televisi ‘KungFu Chef’. Masyarakat juga bisa ikut program edukasi dan konsultasi gizi di lokasi acara. - See more at: http://nutrisiuntukbangsa.org/karnaval-ayo-melek-gizi-sarihusada/#sthash.FqEd4EvX.dpuf
yang dibawakan oleh Chef Muto, host program televisi ‘KungFu Chef’. Masyarakat juga bisa ikut program edukasi dan konsultasi gizi di lokasi acara. - See more at: http://nutrisiuntukbangsa.org/karnaval-ayo-melek-gizi-sarihusada/#sthash.FqEd4EvX.dpuf
Karnaval melek gizi dan Hari Gizi Nasional, mengingatkan Indonesia bahwa sudah seharusnya anak-anak Indonesia mendapat gizi yang cukup untuk bekal masa depan mereka.Prof. Tjandra Yoga Aditama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes, menuturkan makanan bergizi tidak selalu mahal. Terpenting adalah makanan yang mengandung zat gizi seimbang, meliputi protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
Serunya acara Karnaval Ayo Melek Gizi juga bisa kita lihat dalam video berikut ini.


 Sejak dicanangkan 5 tahun lalu, kampanye "Ayo Melek Gizi" telah dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan, dan untuk pertama kalinya pada tahun ini diselenggarakan di momen Car Free Day di Jakarta dan melibatkan partisipasi berbagai anggota komunitas.

Program ’Ayo Melek Gizi’ Sarihusada dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti Ayo Melek Gizi - Community and Nutrition Education Center (AMG Connect ). Ada juga program kerjasama antara Sarihusada dengan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB dalam mengembangkan sebuah fasilitas pendidikan gizi bagi masyarakat.

Melalui program Ayo Melek Gizi Goes to Community Center, Sarihusada mengajak seluruh karyawan turun langsung mengedukasi ibu-ibu di pusat-pusat komunitas mengenai gizi seimbang dan pola makan sehat. Kemudian ada program Ayo Melek Gizi - Learning for All, yaitu program pendidikan gizi seimbang bagi seluruh karyawan Sarihusada yang terbagi dalam tiga level, yaitu AMG Advocates, AMG Experts, dan AMG Ambassadors
Program ‘Ayo Melek Gizi’ Sarihusada dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan seperti AMG Connect (Ayo Melek Gizi - Community & Nutrition Education Center), program kerjasama antara Sarihusada dengan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB dalam mengembangkan sebuah fasilitas pendidikan gizi bagi masyarakat; Ayo Melek Gizi Goes to Community Center, program dimana Sarihusada mengajak seluruh karyawan turun langsung mengedukasi ibu-ibu di pusat-pusat komunitas mengenai gizi seimbang dan pola makan sehat; serta Ayo Melek Gizi – Learning for All, program pendidikan gizi seimbang bagi seluruh karyawan Sarihusada yang terbagi dalam tiga level yaitu AMG Advocates, AMG Experts, dan AMG Ambassadors. - See more at: http://www.dancommunity.com/news/2015/02/sarihusada-gelar-karnaval-ayo-melek-gizi#sthash.3IjYBiPY.dpuf
Program ‘Ayo Melek Gizi’ Sarihusada dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan seperti AMG Connect (Ayo Melek Gizi - Community & Nutrition Education Center), program kerjasama antara Sarihusada dengan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB dalam mengembangkan sebuah fasilitas pendidikan gizi bagi masyarakat; Ayo Melek Gizi Goes to Community Center, program dimana Sarihusada mengajak seluruh karyawan turun langsung mengedukasi ibu-ibu di pusat-pusat komunitas mengenai gizi seimbang dan pola makan sehat; serta Ayo Melek Gizi – Learning for All, program pendidikan gizi seimbang bagi seluruh karyawan Sarihusada yang terbagi dalam tiga level yaitu AMG Advocates, AMG Experts, dan AMG Ambassadors. - See more at: http://www.dancommunity.com/news/2015/02/sarihusada-gelar-karnaval-ayo-melek-gizi#sthash.3IjYBiPY.dpuf

Untuk masa yang akan datang, Karnaval Melek Gizi juga bisa diperluas jangkauannya dengan memberi edukasi ke sekolah-sekolah dimana anak-anak juga perlu mengetahui makanan yang baik, bersih dan bergizi sehingga bisa memilih dan memilah makanan sejak dini. Media, baik cetak maupun elektronik juga penting ikut bekerjasama memberikan informasi pada masyarakat tentang arti pentingnya gizi pada anak serta bahaya gizi buruk/kurang. Produsen makanan/minuman pun perlu kooperatif dalam menyampaikan informasi  boleh/tidaknya makanan/minuman tersebut untuk dikonsumsi anak-anak.
 Menyadari pentingnya kesadaran melek gizi Sebagai ibu, ada beberapa hal yang saya berusaha lakukan untuk menjaga agar anak mengkonsumsi makanan yang bergizi diantaranya:
- Memberi ASI eksklusif dan MPASI pada waktunya.
- Melatih kebiasaan membawa bekal ke sekolah. Selain lebih terjaga gizi dan kebersihannya, juga melatih anak belajar hemat.
- Membuat cemilan sendiri di rumah dengan melibatkan anak, sehingga ia belajar menghargai arti usaha, kerja keras, melatih kreatifitas, menjaga kebersihan dan mengenal makanan yang baik dan bergizi. Makanan rumahan seperti ice cream ubi ungu, puding buah naga, selain bergizi, juga enak dilidah anak.Kita bisa mengkreasikan aneka menu sesuai selera anak.
- Berkebun. Menanam buah/sayur di pekarangan rumah, baik dengan media tanah, pot maupun polybag. Anak bisa lebih mengenal buah dan sayur yang bergizi dan terbiasa berinteraksi dengan alam.
- Menjaga sanitasi. Makanan yang bergizi tak terasa manfaatnya jika tidak terjaga kebersihannya. Baik melalui menjaga kebersihan rumah, cara membersihkan dan mengolah makanan, termasuk melatih anak menjaga kebersihan melalui cuci tangan memakai sabun, mandi teratur dan gosok gigi.
- Selalu teliti membaca kemasan produk makanan, mengecek masa kedaluarsa, dan dan juga bahan-bahan yang terkandung di dalamnya. Minuman berenergi, makanan/minuman dengan pewarna, pengawet, pemanis buatan tidak baik untuk kesehatan anak.
- Selain memberi kan makanan bergizi, anak juga memerlukan kasih sayang, perhatian, pendidikan dan pola asuh yang tepat untuk jiwanya sehingga terbentuk anak yang sehat lahir dan bathinnya.

Karnaval Ayo Melek Gizi dan Hari Gizi Nasional 2015 menginatkan Indonesia bahwa gizi adalah masalah kita bersama, dengan gizi yang baik, maka anak Indonesia bisa terhindar dari gizi buruk dan tumbuh menjadi anak sehat, cerdas dan berkualitas.

Sementara itu, Arif Mujahidin, Head of Corporate Affairs Sarihusada, menjelaskan bahwa kegiatan Karnaval Ayo Melek Gizi ini menampilkan parade sepeda onthel yang dihias dengan bahan pangan sumber gizi, parade ondel-ondel berhias kostum gizi (buah dan sayur), parade kostum buah dan sayur, serta dimeriahkan juga oleh parade musik tradisional.
Parade yang diikuti lebih dari 400 peserta dari berbagai komunitas ini melintasi rute Monas menuju Bundaran HI dan kembali lagi ke Monas, dan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk dapat melihat dan berpartisipas secara langsung.
Selain itu, juga ditunjukkan demo cara-cara mengolah makanan sehat dan bergizi melalui demo masak makanan sehat yang dibawakan oleh Chef Muto, host program televisi ‘KungFu Chef’. Masyarakat juga bisa ikut program edukasi dan konsultasi gizi di lokasi acara.
- See more at: http://nutrisiuntukbangsa.org/karnaval-ayo-melek-gizi-sarihusada/#sthash.GfnUdNb2.dpuf
sumber referensi:
http://nutrisiuntukbangsa.org/karnaval-ayo-melek-gizi-sarihusada/
http://www.indonesian-publichealth.com/2014/07/penyebab-dan-dampak-gizi-buruk.html
http://lifestyle.bisnis.com/read/20150125/106/394910/hari-gizi-nasional-2015-ini-tantangan-indonesia
http://sp.beritasatu.com/home/sarihuda-ajak-masyarakat-melek-gizi/76015

Komentar

  1. saya senang sekali ada karnaval gizi dan lomba ini, membuat masyarakat semakin melek gizi karena gizi itu penting diberikan kepada anak2 sejak dini mak

    BalasHapus
  2. iya mak..untuk anak memang bukan sekedar enak tapi juga sehat dan bergizi :)

    BalasHapus
  3. Wah seru ya mbak acaranya sarihusada, terutama karnaval melek gizi. Orang tua memang seharusnya memberikan makanan yang sehat ditunjang asupan gizi seimbang kepada buah hatinya yang sedang dalam tahap pertumbuhan...TFS ya mbak tulisannya sangat inspiratif

    BalasHapus
  4. ato melek gizi ini program bagus dari sarihusada. biar masyarakat semakin banyak yang mengerti tentang pentingnya gizi bagi tubuh

    BalasHapus
  5. wah cucok buat calon-calon ibu masa depan seperti sayah :D
    eh tp saya nih justru sedang terkendala masalah berat badan yg susah naik :(

    salam kenal Mba, mampir yak ke Blog Ca Ya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer