Kado Jilid 1

contoh mobil remote control (gambar dari sini)

Gak terasa sudah setahun kami tinggal di rumah (kontrakan) ini. Isya sudah masuk TK kecil, dan Himda sudah bisa jalan. Di TK, Isya mendapat pelajaran tambahan ngaji Yanbu'a. Dia masih Jilid 1. Pelajarannya sepulang sekolah, biasanya Isya pulang jam 9.30 dan untuk hari rabu, kamis dan Jumat ada tambahan ngaji Yanbu'a dia pulangnya jam 10.30. Di rumah, setiap sore Isya juga ikut ngaji TPQ, disini menggunakan metode Qiroati, Isya masuk Jilid 1 dan belum juga selese. Kadang hujan, sempet mogok gak mau berangkat ke TPQ sampe hampir 3 bulanan, libur ngaji selama bulan ramadhan (diganti pengajian ramadhan) dan libur karena ustadzahnya melahirkan, selain itu tiap masuk dia gak pasti lulus. Jika ada yang belum bisa, harus diulang sampai bisa, sampai ustadzahnya menulis huruf L (lulus) di buku prestasinya. Karena kemampuan anak beda-beda, buat kami yang penting anak MAU berangkat mengaji. Pertolongan Allah, waktu dan proses belajar yang yang akan membuat dia bisa. Selain di sekolah dan di TPQ, Isya juga mengaji di rumah, kadang mau sama saya, kadang maunya sama Abinya. Yang penting MAU mengaji. Karena di rumah waktunya lebih fleksibel, Isya sudah hampir khatam Jilid 1. Saat ini di rumah ia tengah belajar huruf hijaiyah yang disambung. Di TPQ, ia baru sampai huruf "dzo" dan di sekolah kurang lebih sama.

Dan, selama setahun ini Isya dan Himda alhamdulillah belum pernah ke toko mainan. Yang saya ingat, selama tahun 2014 kemarin, saya sekali beli balon kuning untuk Himda, sekali dibeliin oleh-oleh miniatur pesawat Air Asia sepulang Abi dari Batam dan 2-3 kali beli gelembung sabun untuk mereka. Mainan mereka bawa dari rumah Purbalingga. Untungnya, mereka punya simbah-simbah yang baik. Simbah dari Purbalingga membelikan truk minyak untuk Isya dan boneka Masha untuk Himda. Mereka juga dapat kado mainan dari keluarga di Jepara, mobil polisi untuk Isya dan Unta untuk Himda. Tapi tetep aja beda kalau belum beli sendiri, alias belum dibeliin Abi Umminya. Dan kami pun membuat perjanjian, Isya akan dibelikan mainan kalau ngajinya sudah selesai dan insyaallah dalam waktu dekat dia akan khatam Jilid 1 versi ngaji di rumah (kalau di PQ dan sekolah kayaknya masih lama). Yah namanya anak, Isya pastinya mupeng liat mainan, pas kami silaturahmi di Purwokerto, ia lihat mainan pancing ikan, dan bilang"Kak Isya pengen mainan itu." Saya jawab,"entar beli mainannya kalo ngajinya dah selese." Lain waktu, kami silaturahmi ke Purbalingga dan Isya liat mainan pesawatnya yang sudah rusak dan ia berkata,"nanti kalau ngajinya sudah selesai, Kak Isya mau dibeliin pesawat kayak gini." Dan ia meminta simbahnya menyimpankan mainan pesawatnya yang sudah rusak. Sampai sebegitunya, saking kepengennya punya mainan baru. Dan kami bertahan, tidak akan beli sampai ia selesai paling tidak untuk Jilid 1. Pas liat temannya punya mainan parasut, kami bikin sendiri dari tas plastik yang di beri tali, pesawat, topeng, juga bikin sendiri dari kardus, kertas atau apalah yang tersedia di rumah. Dulu, saat Isyabaru berusia setahun, ia pernah punya mobil remote control tapi rusak karena memang belum waktunya kami membelikan mainan ini. Dan sekarang ia pengen banget mobil remote control ini sebagai hadiah untuknya yang telah selesai Jilid 1. Dan kami kembali membuat perjanjian, akan ada hadiah setiap menyelesaikan setiap Jilid Yanbu'a. "Kalau Kak Isya bisa baca Qur'an, nanti dikasih hadiah?"
"Insyaallah iya." jawab kami.
"Kalau Kak Isya hafal Qur'an dapat hadiah juga?"
"Insyaallah iya, hadiah dari Allah juga pastinya."
"Oooww..gitu ya, Mi." 

Nah karena Isya sudah masuk beberapa halaman terakhir Yanbu'a Jilid 1, kami pun menyiapkan budget untuk beliin dia mobil remote control, sesuai janji. Banyak olshop yang menjual mainan anak termasuk mobil remote control yang kami cari. Jika selama ini dia melihat kurir mengantarkan paket untuk kami, seru juga ngebayangin ada kurir yang mengantarkan paket pengiriman untuknya. Pastinya gak pake lama karena pengirimannya pake JNE, dan ini akan memberi dia pengalaman baru menerima paket yang ditujukan untuknya, dan berisi kado impiannya selama ini, kado untukmu anak sholih, yang rajin mengaji, yang di sayang Allah dan Abi Ummi. Semoga kadonya membuatmu gembira dan makin semangat belajar dan mengaji, karena bukan tidak mungkin ada kado-kado lain menunggu.


 

Komentar

  1. Salah satu cara positif memacu anak untuk menghafal adalah dengan memberikannya hadiah. Tidak terlalu sering juga nggak apa-apa, yang penting anak termotivasi.

    BalasHapus
  2. Kado ini sebagai salah satu penyemangat bagi seorang anak untuk mempelajari al qur'an ya mbak...sangat inspiratif, artinya bila anak ingin mendapatkan sesuatu tidak langsung dibelikan melainkan harus melakukan sesuatu agar bisa mendapatkan keinginannya, kelak sang anak akan menghargai sebuah kerja keras...TFS

    BalasHapus
  3. wiiihh....tante mau donk dipinjemin mobil remote controlnya ;)

    BalasHapus
  4. Huwaaa.. dulu aku ingat pas dapat juara 1 di sekolah, dibeliin ibukku tetris di toko NAN. Dan gembot tetris pemberian ibuk karena prestasiku itu aweeeet banget. Mainan tetris berikutnya, setelah ngetren banget sehingga harganya lebih murah (mungkin banyak muncul versi KW), baru beberapa bulan udah rusak haha.

    (dzofar.com)

    BalasHapus
  5. waaah sama nih, anak saya juga pengeeeen banget punya mobil remote control. :))

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer