Di muat di 'Buah Hati' Republika: Membuat Taman Bermain di Rumah

 











Pada tanggal 7 Januari lalu saya sempet kedap-kedip gak percaya waktu dapat email dari Leisure Republika. Hampir lupa pernah mengirim ke rubrik "Buah Hati " di Leisure. Saya mengirim tanggal 10 Oktober 2014, dan dapat kabar kalau sudah di muat tanggal 9 Desember 2014. Jadi pemberitahuannya kurang lebih sebulanan setelah naskah dimuat. Alhamdulillah, meski tidak memiliki versi cetaknya, redaksi mengirim bukti terbitnya. Ini tulisan saya sebelum diedit.



Liburan memang saat yang paling menyenangkan dan ditunggu-tunggu semua keluarga. Saat masih bekerja dulu, setiap awal bulan saya selalu mencermati ada berapa tanggal merah di bulan tersebut. Setelah berkeluarga dan memiliki 2 balita, Isya (4 tahun) dan Himda (2 tahun), liburan juga menjadi hari yang menyenangkan, dimana kami sekeluarga bisa menghabiskan waktu seharian bersama. Kadang jalan-jalan ke alun-alun kota,  wisata kuliner, jalan-jalan ke rumah teman, atau sekedar putar-putar keliling kota bersama melihat pemandangan kota. Tapi apa jadinya jika liburan jatuh di “hari kecepit” atau saat liburan cuaca mendung, hujan turun dengan deras yang tidak memungkinkan kita keluar rumah?
Alhamdulillah suami saya termasuk ayah yang hobi bermain dengan anak-anak. Jika liburan tiba, cuaca tidak mendukung atau suami yang kelelahan karena banyaknya pekerjaan dan malas bepergian, kami cukup menyulap rumah menjadi taman bermain untuk anak-anak. Bukan berarti kami memindahkan ayunan, mobil-mobilan atau perosotan ke dalam rumah kontrakan kami, tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli mainan, tapi kami yang membuat permainan dan bermain bersama anak-anak.
Kadang kami bermain becak-becakan, dimana kedua tangan saya dan suami saling bertaut dan berpegangan lalu Isya dan Himda naik diatasnya. Setelah itu permainan naik Abi, Isya dan Himda berebutan naik punggung abinya sambil tertawa lepas. Selain itu permainan lempar bantal dan boneka juga tak kalah seru. Seharian penuh dengan tawa lepas anak-anak.
Bermain musik juga jadi favorit Isya dan Himda. Mereka suka sholawatan, Abi menabuh galon kosong, Isya dan saya menabuh toples kosong dengan botol mineral kecil, dan Himda dengan krincingannya. Ramai pastinya.
Selain bermain, anak-anak juga suka sekali dibacakan buku cerita. Hampir setiap minggu Isya dan Himda ke Perpustakaan Daerah untuk meminjam buku. Selain itu, kadang kami nonton film bareng sambil ngemil atau makan. Film bertema anak-anak pastinya yang menjadi pilihan.
Suami saya juga pintar menciptakan permainan baru yaitu hitung-tangkap. Kalau Isya menghitung 1-10 maka Abi akan menangkap Himda untuk dipeluk dan diuwel-uwel. Sebaliknya kalau Isya nakal atau iseng pada adiknya maka abinya langsung memberi isyarat pada saya,”Ayo, Mi. Berhitung.” Begitu hitungan kesepuluh Isya sudah ada dipelukan Abinya sambil berteriak-teriak minta dilepaskan sambil tertawa lepas.”Whhuuaa, jangan Bi, udah Bi, udaaah.” Tanpa mengomel atau marah-marah, cara ini juga kadang kami gunakan jika anak-anak berbuat keliru, seperti Isya yang usil pada adiknya, atau mengganggu Abinya saat menyelesaikan kerjaan kantor di rumah.
Lelah bermain kita lalu makan bersama, sholat bersama dan anak-anakpun langsung lelap di samping Abinya. Meski Abi setiap hari kerja, tapi di rumah beliau selalu menjadikan kebersamaan keluarga sebagai quality time. Jalan-jalan ke tempat wisata memang menyenangkan, tapi jika tak memungkinkan, bermain bersama anak-anak di  taman bermain rumah juga tak kalah serunya.Ada banyak hal yang bisa kita lakukan bersama anak-anak seharian. Anak-anak tetep senang, kami bisa istirahat sekaligus menjaga kebersamaan keluarga.

Pembaca yang ingin menuliskan pengalaman mendidik anak melalui rubrik Buah Hati, silahkan mengirim naskah (2.500 karakter) dan foto ke leisure@rol.republika.co.id

Komentar

  1. wiiih... bagus, mak gak perlu kocek besaar, belum kebersamaannya lebih terasa lagi...:)

    BalasHapus
  2. TFS ya mak, selamat atas dimuatnya tulisan di Leisure, keren dan sangat inspiratif idenya

    BalasHapus
  3. Selamat ya Mba lathifah. semoga makin produktif

    BalasHapus
  4. oh sekarang dkasih bukti terbitnya?
    selamat ya mak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. dikasih versi pdf. nya mak, karena pemberitahuannya setelah terbit.
      terima kasih mak :)

      Hapus
  5. Wah selamat ya Mak! Semoga makin banyak tulisannya yang diterbitkan :D

    BalasHapus
  6. selamat mak. saya juga seringgnya liburan di rumah bikin kegiatan yg menyenangkan..soalnya kalo jalan pasti harus ada uang yg keluar :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih mak, iya mending di rumah aja, apalagi di musim hujan spt sekarang

      Hapus
  7. keren mak tulisannya, selamat yaa

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer